Tunas Muda & KKN: Budidaya Pepino sebagai Upaya Pemberdayaan Ekonomi Desa Sembalun
Pepino (Solanum muricatum) adalah buah yang mulai populer di Indonesia karena rasanya yang segar dan kaya manfaat. Buah ini memiliki keunggulan seperti mudah dibudidayakan, cepat berbuah, serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pada tahun 23 Oktober 2024, Kelompok KKN Universitas Mataram (UNRAM) Kelompok 1 dan KKN Universitas Pendidikan Mandalika (Undikma) Kelompok 71 berkolaborasi dalam program “Tunas Muda”, mengusung tema budidaya pepino di Desa Sembalun Bumbung. Kegiatan ini berlokasi di kawasan kebun Pak Hosiatillah, atau yang akrab disapa Pak Hos, yang juga merupakan Ketua Karang Taruna setempat. Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat sekaligus meningkatkan perekonomian desa.
Kegiatan Budidaya Pepino
1. Pemilihan Lokasi
Lokasi dipilih berdasarkan kriteria tanah yang subur, memiliki drainase baik, dan sinar matahari yang cukup. Kebun Pak Hos memenuhi semua kriteria tersebut, menjadikannya lokasi ideal untuk budidaya pepino. Pepino membutuhkan lahan dengan pH tanah netral (5,5 – 7) agar tumbuh optimal.
2. Persiapan Bibit dan Media Tanam
Bibit pepino yang digunakan dalam program ini dibeli melalui platform olshop. Program ini sekaligus menjadi percobaan pertama dalam menanam bibit pepino di kawasan ini. Bibit ditumbuhkan terlebih dahulu di polybag atau wadah sementara hingga cukup kuat dan memiliki akar yang baik sebelum dipindahkan ke lahan tanam. Media tanam menggunakan campuran tanah, kompos, dan sekam padi untuk meningkatkan kesuburan dan mendukung pertumbuhan bibit.
3. Teknik Penanaman
Bibit yang telah tumbuh cukup kuat dipindahkan ke lahan tanam dengan jarak 50-75 cm untuk memberikan ruang tumbuh yang cukup.
Lubang tanam dibuat sedalam 20-30 cm.
Setelah ditanam, tanaman disiram secukupnya dan diberikan mulsa untuk menjaga kelembapan tanah.
4. Perawatan Tanaman
Perawatan meliputi:
Penyiraman: Dilakukan dua kali sehari pada musim kemarau.
Pemupukan: Menggunakan pupuk organik setiap dua minggu sekali.
Pengendalian Hama dan Penyakit: Tim KKN memberikan pelatihan penggunaan pestisida nabati agar ramah lingkungan.
5. Panen dan Pasca Panen
Pepino mulai berbuah dalam waktu 2-3 bulan setelah penanaman. Buah yang matang memiliki kulit berwarna kuning dengan garis ungu. Setelah panen, buah dapat dijual langsung atau diolah menjadi produk seperti jus dan selai.
Hasil dan Manfaat Program
Program budidaya pepino ini memberikan manfaat sebagai berikut:
Peningkatan Ekonomi: Warga desa memiliki tambahan penghasilan dari hasil panen pepino.
Peningkatan Pengetahuan: Meningkatkan keterampilan warga dalam budidaya buah.
Pemberdayaan Masyarakat: Keterlibatan langsung masyarakat dalam kegiatan ini yaitu tunas desa untuk meningkatkan rasa kepemilikan terhadap program.
Harapan ke Depan
Program KKN dan Tunas Muda diharapkan dapat menjadi model keberlanjutan untuk pengembangan potensi desa lainnya. Dengan dukungan dari Kelompok KKN UNRAM Kelompok 1 dan Undikma Kelompok 71, budidaya pepino dapat terus berkembang menjadi sektor unggulan desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkenalkan buah pepino sebagai komoditas lokal yang berdaya saing. Meski ini adalah percobaan pertama, tim dan masyarakat berharap budidaya ini akan berhasil dan memberikan hasil yang optimal.
Penutup
Budidaya pepino merupakan langkah inovatif untuk mengoptimalkan potensi lokal dan mendorong kemandirian masyarakat. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan desa binaan melalui program KKN seperti ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi dapat membawa perubahan positif. Semoga program ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk terus berinovasi.
Posting Komentar